Monday, October 8, 2007

Efek Rumah Kaca


Sepengetahuan saya, tidak banyak (atau belum ada?) band Indonesia yang memiliki lagu bertema hukum atau HAM. Yang sudah ada sejak dulu tentu saja lagu-lagu Iwan Fals, sang legenda, sebelum (entah kenapa) bang Iwan sekarang hanya menyanyikan lagu-lagu cinta. Ini sebabnya mengapa album Efek Rumah Kaca saya anggap menarik untuk ditulis di blog ini

Dalam album yang bertitel sama dengan nama bandnya-Efek Rumah Kaca, terdapat lagu berjudul “Di udara”. Simak liriknya

“…Aku bisa tenggelam di lautan,
aku bisa di racun di udara,
aku bisa terbunuh di trotoar jalan.
Tapi aku tak pernah mati..tak akan berhenti…”..

Yup, lagu ini memang didedikasikan untuk almarhum Munir. Lirik lagunya menggambarkan bahwa meski pejuang HAM ini telah mati diracun, namun semangatnya tidak akan mati. Cukup membuat merinding ketika mendengarnya.

Lagu “Di udara” hanya salahsatu lagu bertema tidak biasa dalam album ini. Terdapat pula lagu “Efek Rumah Kaca” yang berbicara tentang dampak global warming, juga lagu berjudul “Jalang” yang mempertanyakan mengapa perbedaan misi bisa membuat satu pihak menghakimi pihak lainnya (sound familiar, right?). Selain itu ada juga lagu berjudul “belanja sampai mati” yang menceritakan kegilaan belanja masyarakat urban.

Kabarnya, yang akan menjadi single dari album ini adalah lagu berjudul “cinta melulu”. Lagu ini secara jenaka menyindir trend lagu Indonesia yang tidak pernah bergeser dari tema cinta dan patah hati yang selalu mendayu-dayu.

Selain tema-temanya yang tidak biasa dan lirik yang kuat dan lugas, musik dalam album ini juga digarap dengan sangat apik dan ciamik.

Di luar alasan diatas, sebenarnya ada alasan lain kenapa saya menulis tentang album Efek Rumah Kaca. Vokalis band ini, Cholil, adalah personil LeIP, lembaga tetangga hukumonline. Selain menciptakan sebagian besar lagu dalam album Efek Rumah Kaca, Cholil juga pencipta dan penyanyi lagu kebangsaaan hukumonline, “hukum yang terang”. Ya, ya, saya tahu ada salahsatu penulis blog ini yang sempat menjanjikan bahwa kita akan segera mempublish lagu tersebut di blog ini. Sayangnya, sampai sekarang recording lagu tersebut belum sempat dilakukan. Tampaknya kita harus segera melakukannya, sebelum Cholil menjadi terkenal dan tidak punya waktu lagi.

Oh ya, bagi yang berminat, album ini bisa diperoleh di aksara dan Aquarius.

8 comments:

Anonymous said...

tak pikir mau dikasih secara percuma sama hukum online, buat parsel lebaran wakakakakakak

Anonymous said...

weis...bisa di jadikan judul lagu lagi tuh.." Gratis Melulu"..
menggambarkan kebiasan masyarakat Urban dan sub-urban Indoensia yang terlalu terbiasa ngarepin gratisan...wakakakakakak

Suharude said...

Nice blog you have here. Check out my blog below:

http://malaysiapeople.blogspot.com/

You can leave your comment there.

Anonymous said...

Udah liat blognya bro? Di udara tu dedicated tu Mr Munir.

Budayzz_ said...

ada lah, band soneta bertema hukum brow...dulu bang oma irama ciptain lagu yg aq gk tau judulnya apa,pokoke liriknya begini"pak hakim dan pak jaksa kpn aku kan disidang,sudah 2 bln aku..."ini lagu liriknya bertema hukum brow...

dee said...

Efek Rumah Kaca memang "Beda"

bayu said...

nice post sob...

efek rumah kaca memang mantaappp!!!

ayha said...

nice share mas..